Thursday 20 December 2012

Tuhan Itu Tak Ada

Ilmuwan nyentrik Stephen Hawking yang terkenal karena pernyataan pro dan kontranya mengklaim surga hanyalah dongeng dan tak pernah ada. Seperti apa?


Hawking menyebutkan, pada dasarnya surga dan kehidupan setelah kematian merupakan karangan bohong dari orang-orang yang sebenarnya takut mati. Merujuk ilmu pasti yang dimilikinya, Hawking menyatakan, otak berhenti bekerja ketika mati.

“Otak seperti komputer, komputer berhenti jika komponennya rusak,” ujarnya.
"Tak ada surga atau kehidupan setelah kematian bagi komputer-komputer rusak itu, lanjutnya. Surga hanyalah cerita bohong orang yang takut kegelapan," lanjutnya lagi.
Hawking menyakan, hal ini makin memperkuat teorinya mengenai semesta dibuat tanpa campur tangan Tuhan. Menurutnya seperti dikutip Guardian, alam semesta sudah ada sejak dulu dan berjalan dengan sendirinya.
Sebelumnya, Hawking sangat yakin, di masa depan, manusia bisa dengan mudah pergi dari masa lalu ke masa depan atau sebaliknya menggunakan mesin waktu yang akan segera tercipta.
Baiklah...
Mari kita lihat:
Pertama
Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada? Apakah Tuhan menciptakan kejahatan? Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini.



PROFESOR :"Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".




Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya".




"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi.




"Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut.




Profesor itu menjawab,

"Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan."

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut.




Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.




Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?"




"Tentu saja," jawab si Profesor




Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"




"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Apakah kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.




Mahasiswa itu menjawab,

"Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas."



Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?"




Profesor itu menjawab, "Tentu saja gelap itu ada."




Mahasiswa itu menjawab,

"Sekali lagi anda salah, Pak.Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak."



"Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna."




"Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."




Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"




Dengan bimbang professor itu menjawab,

"Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."



Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab,

"Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan."



"Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak hadirnya Tuhan di hati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya."




Profesor itu terdiam.




Dan mahasiswa itu adalah.......Albert Einstein.





Jadi, meniadakan kehadiran tuhan akan menimbulkan kejahatan, dekatkanlah diri kita dengan tuhan..untuk jauh dari kejahatan.

Kedua:
Memepertanyakan keberadaan surga ataupun neraka sama halnya mempertanyakan eksistensi Tuhan. karena dalam hal ini tuhan-lah yg menciptakan dua tempat tersebut.. berikut ada sebuah hikayat..
ada seorg ulama ditantang oleh seorg atheis untuk menjawab eksistensi Tuhan.
si atheis berkata kepada ulama “Sy tdk percaya adanya tuhan! alam raya ini tercipta dengan hukumnya sendiri..hanya org-org gila saja yg percaya kalau alam raya sebesar ini ada yg menciptakan... kita adakan debat terbuka untuk menjelasakan kepada semua org mana diantara pendapat kita yg paling benar”..

ulama menyetujui tantangan dari atheis ini. kemudian mereka menentukan tempat dan waktunya..



hari yg ditentukan untuk mengadakan debat terbuka tentang eksistensi Tuhan telah datang.. dengan persiapan yg sangat yakin si atheis telah dulu datang di tempat yg telah ditentukan.. namun si atheis ini dibuat kesal oleh ulama karena hampir satu jam lebih dari waktu yg telah ditentukan sang ulama belum juga datang..

si atheis berkata kepada para audience “lihat! Seorg yg mempercayai adanya Tuhan tdk konsisten kepada janjinya?! mungkin dia menyerah dan yakin kalau Tuhan memang tdk ada! Makanya dia tdk berani datang!”..

hampir beberapa saat lagi debat dibatalkan karena sang ulama belum juga datang, akhirnya dia terlihat datang menghadiri debat terbuka itu.. si atheis menegur denga suara dikeraskan agar terdengar juga kepada para audience..

atheis : “wah-wah…bagaimana anda ini? bukanya anda seorg yg percaya adanya tuhan, kenapa anda tdk konsisten sama janji anda? bukanya anda percaya akan ada tuhan yg menghukum org-org yg tdk tepat janji? atau anda berniat membatalkan debat ini karena anda sendiri mulai ragu terhadap keyakinan anda?”

ulama : “mohon maaf sy datang terlambat.. sy tdk berniat membatalkan debat ini.. sy tadi terlambat karena sy mendapat halangan dijalan..”

sang ulama menjelaskan sebab keterlambatanya.. “tadi sewaktu sy mau melewati sebuah jembatan tiba2 air sungai meluap, terus menyeret jembatan yg mau sy lewati.. sy bingung harus lewat jalan mana lagi? karena jalan ini satu2nya yg sy tau.. tapi untug saja di saat sy bingung harus melakukan apa? tiba2 dikejauhan sy melihat pohon besar roboh kesungai karena tanahnya terkikis arus.. lalu setiba dihadapan sy pohon itu tiba2 bergerak-gerak merubah dirinya menjadi sebuah perahu yg lengkap keadaanya.. bahkan ada nahkodanya.. akhirnya sy menaiki perahu itu untuk menyebrang sungai..”

belum selesai ulama menjelaskan, atheis menimpali sambil tertawa terbahak bahak..
atheis : “hahahaa…cukup,cukup.. tdk usah diteruskan kekonyolan anda.. sepertinya anda sudah mulai gila.. sy dan para audience di sini masih waras.. anda pikir kami akan peracaya cerita anda tadi? sepertinya sy salah org untuk mengajak anda berdebat dalam masalah ini, karena sy pikir anda sudah gila!.. mana mungkin ada sebuah pohon roboh terseret arus sungai, lalu tiba2 didepan anda pohon itu berubah menjadi sebuah perahu bahkan ada nahkodanya pula, lalu menyeberangkan anda dari sungai?!”..

atheis lalu bertanya kepada para audience..
atheis : “bagaimana, apa masih pantas debat ini dilanjutakan? atau ada yg bisa menjadi lawan debat sy yg menjelaskan eksistensi?”
audience tdk ada yg menjawab..lalu ulama tadi berkata kepada atheis..

ulama : “sebenarnya aneh sekali jika sampai sekarang anda masih tdk percaya adanya tuhan.. bukankah anda tdk percaya dengan cerita sy bahwa sebongkah pohon dapat merubah bentuk menjadi perahu dan terdapat nahkoda didalamnya? dan menganggap sy org yg tdk waras?.. lalu bagaimana anda bisa percaya bahwa alam semesta ini.. dengan segala isinya tercipta karena alam ini bisa membuat dirinya sendiri tanpa ada yg menciptakan?..apa bukan berarti anda lebih tdk waras dari sy?..”

si atheis diam tdk bisa berkata apa2 lagi...akhirnya debat yg akan diperkirakan menjadi debat panjang bersejarah membahas eksistensi tuhan..berakhir dalam beberapa dialog saja..


pertanyaan TS :
****Kalau semua hal ada yg menciptakan, siapakah yg telah menciptakan Tuhan?****


Cerita di atas itu masih ada kelanutannya lho,
...
Tidak kehilangan akal, sang atheis menjawab,
"Benar, untuk perahu itu sudah jelas ada yang membuat. Namun untuk alam semesta belum tentu. Sy bertanya padamu, siapakah yang menciptakan pelangi."
Ulama menjawab, "Tidak ada, pelangi muncul karena pembiasan cahaya."
Atheis,"Ternyata Anda tahu. Syukurlah, sy pikir akan menjawab Tuhan. Klo Anda menjawab Tuhan, sy akan mengira Anda anak kecil yang masih suka menyanyikan lagu pelangi-pelangi."
Ulama itu masih tidak terima, akhirnya mereka setuju untuk berdebat lagi.

inilah versi lainnya, ulama dan atheis itu,

ada seorg ulama menantang atheis untuk melakukan debat terbuka,
atheis menyetujui tantangan dari ulama ini dengan syarat atheis yang memilih tempatnya. Si Atheis menunjuk satu tempat di gedung yang tinggi.
Ketika tiba harinya, mereka berdua bertemu di bawah gedung, si atheis mempersilahkan si ulama naik duluan dengan lift ke tingkat tertinggi lt 200. Karena lift itu dari kaca transparan, maka ulama bisa melihat si atheis tetap di bawah.
Namun alangkah terkejutnya si ulama ketika tiba di lantai 200, dia melihat si atheis tiba duluan.
Si ulama bertanya dengan heran,"Bagaimana kamu bisa tiba duluan di sini?"
Si Atheis menjawab, "Sy mampu membuat mukjizat dan keajaiban hanya dengan berkata "Jadilah", dan sy membuat mukjizat "Jadilah sy bisa terbang" sehingga sy bisa terbang dan tiba di sini terlebih dahulu. "
Si ulama menjawab, "Mana mungkin kamu bisa membuat mukjizat. Sy tidak bisa mempercayai kamu"
Si Atheis berkata lagi, "Kenapa kamu tidak percaya? Sy benar2 bisa membuat mukjizat"
Ulama berkata,"Sy tidak bisa percaya. Sy harus bisa melihatnya dengan mata kepala sendiri baru sy bisa percaya."
Si Atheis berkata lagi, "Klo gitu sebenarnya kamu aneh, kamu tidak bisa percaya sy membuat mukjizat terbang krn kamu tidak melihatnya sendiri. Lalu kenapa kamu bisa percaya bahwa nabimu membuat mukjizat, atau mendapat petunjuk Tuhan, padahal kamu tidak melihatnya?"
Si ulama terdiam seribu bahasa.

Masih ada versi lain lagi lho,
Seorang ulama berkata, "Sy mencintai Allah. Sy rela melakukan apapun demi dia."
Seorang atheis berkata, "Sy mencintai Jamila. Sy rela mati demi dia."
Ulama itu berkata, "Siapa itu Jamila."
Atheis itu menjawab, "Sy tidak pernah melihatnya ataupun bertemu dengannya, sy cuma tahu namanya dari om, yg juga hanya mendengar dari sepupunya."
Ulama itu berkata lagi, "Bagaimana kamu bisa mencintainya? Kamu kan tidak pernah bertemu atau melihat wajahnya."
Atheis itu menjawab,"Lalu bagaimana denganmu? Kenapa kamu bisa mencintai Allah? Kamu sendiri pernah bertemu dengannya? Bertemu sj tidak pernah. Bahkan kamu hanya mendengar nama Allah dari orang tuamu yang mendengar dari orang tuanya yg juga mendengar dari orang tuanya dan seterusnya hingga nenek moyangmu 1000 tahun lalu. Bagaimana kamu bisa mencintainya?"
Ulama itu terdiam seribu bahasa. 

0 coment:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites